Jumat, 21 Juni 2013

Akuntansi Keuangan Lanjut 2

Ada dua metode akuntansi untuk penggabungan usaha yang diterima secara umum, yaitu metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dan metode pembelian (purchase). Dalam penyatuan kepemilikan, aktiva dan kewajiban yang dicatat masingmasing perusahaan menjadi aktiva dan kewajiban perusahaan yang tetap beroperasi. Modal saham peruahaan yang tetap beroperasi harus sama dengan nilai nominal atau nilai tercatat saham yang beredar.
Jika total modal disetor dari perusahaan-perusahaan yang bergabung melebihi nilai nominal atau nilai tercatat saham beredar dari entitas yang beroperasi, jumlah kelebihan tersebut menjadi tambahan modal disetor dari entitas yang tetap beroperasi , dan total laba ditahan perusahaan-perusahaan yang bergabung menjadi laba ditahan entitas yang beroperasi.
Jika nilai nominal atau nilai tercatat saham beredar dari entitas yang beroperasi melebihi total modal disetor perusahaan-perusahaan yang bergabung, maka saldo laba ditahan gabungan berkurang dengan kelebihan tersebut, dan entitas yang tetap beroperasi tidak mempunyai tambahan modal disetor.
Dalam metode pembelian, biaya perolehan bagi entitas pembeli atas perolehan perusahaan lain diukur dengan jumlah kas yang dikeluaran atau nilai wajar aktiva lain yang didistribusikan atau surat berharga yang dikeluarkan. Biaya perolehan juga meliputi biaya-biaya langsung (seperti akuntansi, konsultan, hukum dan biaya-biaya pendiri) selain dari biaya-biaya untuk pendaftaran dan penerbitan surat berharga ekuitas. Biaya-biaya pendaftaran dan penerbitan surat berharga ekuitas dalam penggabungan ekuitas dibebankan sebesar nilai wajar surat berharga yang diterbitkan, biasanya sebagai pengurangan tambahan modal disetor.

Sumber : http://www.google.com/#output=search&sclient=psy-ab&q=akuntansi+keuangan+lanjut&oq=akuntansi+keuangan+lanjut&gs_l=hp.3...3122.12806.1.13959.25.20.0.0.0.0.1128.3281.5-2j1j1.4.0...0.0...1c.1.17.hp.5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar